Prototyping adalah software
development dengan cara membuat prototype seperti software yang masih belum
sempurna.
Kekurangan
: pelanggan tidak paham bahwa software yang ada belum mencantumkan kualitas dan
pemeliharaan untuk jangka waktu lama, pengembang biasanya ingin cepat
menyelesaikan proyek sehinggfa menggunakan algoritma dan bahasa yang sederhana
tanpa memikirkan program tersebut merupakan blue print, hubungan dengan
komputer yang disediakan tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
Kelebihannya
: adanya komunikasi antara pengembang dan pelanggan, pengembang dapat bekerja
lebih baik, pelanggan berperan aktif dalam pengembangan, lebih menghemat waktu,
harapan menjadi lebih baik.
Incremental Development adalah metode
yang bisa digunakan dengan cara memecah system untuk disusun kembali bersamaan
dengan pertambahannya membutuhkan fungsinya masing-masing, jadi daripada
mengeluarkan semuanya pada satu hari, dipecah menjadi beberapa hari.
Kelebihan
: mampu Mengakomodasi perubahan kebutuhan consumer, cocok digunakan bila
pembuat software tidak banya atau kurang.
Kekurangan
: Medol yang hanya cocok untuk skala kecil, penambahan staf dilakukan jika
hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut, hanya berhasil jika tidak ada
staffing.
Spiral Development metode yang ada
sejak tahun 1988 oleh barry boehm, spiral model menggabungkan beberapa aspek
dari waterfall model dan rapid prototyping methodologies.
kelebihan
:Setiap tahap pengerjaan dibuat prototyping sehingga
kekurangan dan apa yang diharapkan oleh client dapat diperjelas dan juga dapat
menjadi acuan untuk client dalam mencari kekurangan kebutuhan, Lebih cocok
untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar, Dapat disesuaikan
agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer,
Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko
setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses, Menggunakan
prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam
evolusi produk, Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik
dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iterative, Membutuhkan pertimbangan
langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi
permaslahan yang serius.
Kekurangan : Banyak konsumen (Client) tidak
percaya bahwa pendekatan secara evolusioner dapat dikontrol oleh kedua pihak.
Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh konsumen
dan developer, Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus
mengandalkannya supaya sukses, Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien
karena usianya yang relatif baru, Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal
dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan
diatur, Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang
absolute.
No comments:
Post a Comment